Meningkatkan performa motor injeksi

Hallo Bro & Sist, apa kabar? Semoga semua dalam keadaan sehat ya....Aamiin.

Banyak pemilik kendaraan roda dua yang merasa kurang puas dengan kendaraan mereka. Banyak dari mereka meningkatkan kemampuan tunggangannya agar bisa lebih superior dibanding tunggangan orang lain baik sebagai kendaraan harian maupun tunggangan di arena balap.

Salah satu cara meningkatkkan performa motor adalah meningkatkan limit putaran mesin serta penambahan pasokan bahan bakar & udara kedalam ruang bakar.

Untuk motor berpengabut bahan bakar menggunakan karburator, banyak cara dilakukan seperti memperbesar diameter venturi, mengubah ukuran main jet serta pilot jet dll. Lalu bagaimana dengan motor injeksi? Apakah perlakuannya sama dengan motor karburator? Secara prinsip pastinya sama yaitu menambah pasokan bahan bakar & udara kedalam ruang bakar serta meningkatkan limit putaran mesin. 

Untuk motor injeksi, kita harus mengubah data pada ECU (Electronic Control Unit) untuk membuka limiter injeksi bahan bakar & limiter pengapian. Akan tetapi karena ECU dikunci oleh pabrik pembuat motor, maka jalan termudah adalah menambahkan Piggyback yang fungsinya untuk menipu ECU.
Banyak piggyback ditawarkan antara lain Power Comander V, Juicebox, EZ dll. Yang akan kita bahas kali ini adalah Piggyback EZ buatan Taiwan karena piggyback ini memiliki 2 unit pigyyback dengan fungsi berbeda yakni type FI & TI.
EZ FI (berwarna merah) berfungsi sebagai piggyback penipu Injektor sementara EZ TI (berwarna biru) berfungsi sebagai piggyback pengatur pengapian. Bila EZ FI dirasa sudah cukup, maka EZ TI tidak perlu dipasang.
Berdasarkan keterangan tersebut, penulis mencoba untuk meningkatkan performa si Ireng (Honda CBR250R 2011) dengan cara memasang kedua piggyback tersebut sekaligus pada si Ireng.
Saat pemasangan, dibutuhkan juga Crank Angle Sensor serta sebuah Resistor yang gunanya untuk mendukung ubahan sinyal dari ECU ke Coil. Part ini sudah tersedia saat kita membeli EZ.
Setelah setting AFR (Air to Fuell Ratio) serta perubahan mapping pengapian dilakukan, maka yang pertama terlihat adalah jarum RPM amat mudah dan sangat cepat melewati limit warna merah di RPM.
Ketika dicoba jalan, terasa sekali akselerasi si Ireng meningkat tapi masih terasa agak ngeden sedikit, mungkin karena masih menggunakan knalpot standar dan saringan udara standar saat itu.
Agar performa motor yang telah diubah data FI & TI nya keluar maksimal, maka disarankan untuk mengganti knalpot standar dengan knalpot Free Flow serta mengganti saringan udara type Free Flow juga.
Maka dipilihlah saringan udara UNI Foam Filter & Knalpot Two Brothers Black Series type long full system.
Mappping diperiksa & setting ulang, setelah itu motor siap dicoba ulang. 
Saat menunggangi si Ireng, motor jadi terasa lebih ringan karena bobot knalpot TBR yang jauh lebih ringan bila dibandingkan dengan knalpot standarnya. Saat dijalankan, akselerasi juga lebih meningkat dibanding sebelumnya. Karena usia penulis yang tidak memungkinkan untuk kebut-kebutan mencari to speed (nyalinya sdh mulai berkurang), maka yang penulis coba rasakan hanyalah jambakan jambakan yang terjadi pada setiap perubahan gigi persneling dan itupun hanya berani sampai gigi 4.....setelah itu dengkul sudah gemeteran....
Selain itu, agar lebih aman, maka ban juga ikutan diganti. Pilihan jatuh pada Battlax type BT090 dengan ukuran depan 120/60-17, belakang 160/60-17.
Kenapa dipilih knalpot Two Brothers & ban Battlax BT090, akan kita obrolin di pembahasan selanjutnya.
Terima kasih dan Wassalam.

#motor_injeksi , #merubah_setting_injeksi , #setting_injeksi , #piggyback , #motor_balap_injeksi

   

 




Comments

Popular posts from this blog

Ariandri, Hotel Dingin Berselimut Kabut Di Kawasan Cisarua

Pilih ban Radial atau Bias ?

Masih layakkah motor 250 cc 1 silinder (Thunder GSX 250) digunakan?