Assalamualaikum wr wb, apa kabar bro & sist? Semoga dalam keadaan sehat wal afiat ya....Aamiin.
Hari ini penulis ingin membagikan pengalaman nggak enak agar kejadian ini nggak terjadi pada bro & sist semua. 2 bulan yang lalu, penulis membeli Action Cam Brica BPro 5 AE2S melalui salah satu toko online. Ketika barang datang, kemasan bagus dan barang juga ok. Action cam belum dilengkapi dengan Micro SD Card sebagai penyimpan data memori, oleh karena itu penulis mencoba membeli Micro SD Card 64 GB dengan harga murah melalui toko online kembali. Keesokan harinya, barang telah datang dalam kemasan yang sangat rapi. Dengan rasa senang, penulis langsung memasang Micro SD tersebut ke Action Cam sesuai petunjuk. Setelah itu, penulis langsung mencoba membuat foto & video pendek (dibawah 1 menit) dan hasilnya benar-benar memuaskan penulis.
 |
Foto saat test action cam 30.10.2020 |
Kemudian penulis mengajak beberapa rekan untuk melakukan uji coba action cam pada hari Jum'at 30 Oktober 2020. Dengan pedenya penulis menyalakan action cam kemudian bergerak menuju rumah om Youse Ysf. Sesampainya disana, ternyata sudah ada om Redha. Kami bertiga mulai bergerak melalui jalur TB Simatupang menuju Monas yang kemudian dilanjut ke arah Halim.
Setelah perjalanan selesai, penulis segera kembali kerumah untuk melakukan edit dan upload ke channel youtube, namun apa daya, ternyata video hanya bisa diputar dengan durasi dibawah 3 menit, setelah itu video cuma bengong nggak bisa jalan. Segala upaya sudah dilakukan penulis yang dibantu juga oleh om Youse Ysf agar video dapat diputar namun hasilnya nihil.
Hari berikutnya penulis mencoba ulang membuat video ke lokasi wisata Setu Babakan yang ada di Srengseng Sawah bersama istri dan anak bungsu. Setelah selesai bercengkrama, makan soto mie + ngopi disana, kami pulang kerumah dengan berhujan-hujan ria. Sesampainya dirumah, penulis kembali membuka file video....dan kejadian berulang kembali, video hanya bisa diputar dibawah 3 menit.
 |
Suasana Setu Babakan saat hujan |
Malamnya kami kembali melakukan diskusi dengan tim, penulis, om Youse Ysf & om Ridwan Hermawan (Oge), didapat kesimpulan bahwa Micro SD Card kemungkinan besar tidak support ke action cam. Beberapa hari kemudian, penulis membeli Micro SD Card baru di salah satu toko dekat Universitas Gunadarma Depok dengan kapasitas hanya 32 GB tapi dengan harga hampir 3 kali lipat harga Micro SD Card yang penulis beli sebelumnya. Ternyata analisa kami betul, dengan Micro SD yang baru, Action Cam dapat melakukan perekaman gambar hingga lebih dari 20 menit.
Kesimpulan terakhir, kemungkinan Micro SD Card yang penulis beli pertama dengan harga sangat murah adalah Micro SD Card palsu alias KW.
Jadi pesan penulis kepada bro & sist adalah
"Jangan terpesona dengan barang yang memiliki harga jauh dibawah harga pasaran, kemungkinan besar barang itu palsu...!!!" And so, hati-hati ya bro & sist, jangan sampai kejadian ini terjadi kepada bro & sist.
Terima kasih, Wassalam.
Comments
Post a Comment