Review Suzuki Bandit 150 setelah crash

 Assalamualaikum wr wb, apa kabar bro & sist? Semoga sehat semua ya...Aamiin.

Alhamdulillah penulis akhirnya mendapat kesempatan untuk mencoba motor Suzuki Bandit 150 yang katanya enak dipakai untuk harian. Motor yang akan direview kali ini adalah milik salah satu rekan kami di STOG (Suzuki Thunder Online Group) yang bernama M. Akbar Indrayanto. Beliau ini juga pengguna Thunder 125 sekaligus Vloger dengan nama chanel "Juragan Mobil" dan "IndrayantoChannel". Kami janjian ketemu di Universitas Indonesia karena lokasinya dianggap cocok untuk ngobrol sekaligus nyobain sensasi mengendarai Suzuki Bandit 150 milik om Akbar dan sebaliknya om Akbar mereview si Biver (Biru Silver) Suzuki GS250 milik penulis.

GSX150 Bandit & Suzuki Thunder GS250
Konon kabarnya, Bandit 150 ini beberapa bulan yang lalu pernah kecelakaan, untungnya om Akbar tidak mengalami luka serius, hanya lecet-lecet saja, tapi as shock depan motor tersebut jadi bengkok akibat kecelakaan tersebut.
Setelah perbaikan as (di press), menurut om Akbar, motornya sudah bisa dipakai kembali. Hal ini yang ingin penulis buktikan sekaligus merasakan keganasan mesin yang dipadu dengan kenyamanan suspensi Suzuki Bandit 150.
Impresi awal saat penulis duduk di jok pengemudi, ujung tangki mengecil sehingga memudahkan untuk kedua paha menjepit tangki bahan bakar. Hal ini mengingatkan penulis pada NSR150RR yang memiliki ujung tangki yang juga mengecil sehingga pengendaraan semakin asyik saat melakukan aksi menikung pada kecepatan tinggi, dan juga mudah mengendalikan motor saat bermacet-macet ria dikarenakan kaki tidak terlalu melebar keluar.
Saat gas mulai dibetot, motor yang dipersenjatai mesin 147,3 cc (bore x stroke = 62,0 x 48,8) menghasilkan tenaga 18,9HP@10500 RPM dan Torsi sebesar 14 Nm@9000 RPM, penulis merasakan tenaga yang dihasilkan sangat cukup untuk melontarkan motor dengan bobot kosong 135 kg ini dengan cepat terutama pada RPM menengah hingga atas. Akselerasi terasa cepat namun mesin tetap meraung halus dengan getaran minim.
Saat motor ditunggangi, ergonomi pengendaraan masih seperti mengendarai motor sport fairing karena footpeg depan masih ada dibelakang. Apabila footpeg lebih dimajukan, mungkin feel berkendara lebih kena sebagai motor touring. 
Suspensi depan yang pernah bengkok terasa masih sangat lembut meredam jalan keriting sementara itu  suspensi belakang terasa agak keras, hal ini berguna saat motor digunakan untuk melibas tikungan pada kecepatan tinggi. Hanya saja motor agak kaku saat dibawa berbelok & berputar pada kecepatan rendah, hal ini kemungkinan terjadi karena roda depan telah diganti dari 90/80-17 menjadi 90/0-17. Pemilik motor ini akan mengganti ban belakang dari 130/70-17 menjadi 130/80-17 agar tingginya menjadi lebih seimbang antara roda depan dan belakang. Jok terasa agak sedikit keras, akan sedikit mengganggu kenyaman saat dipakai perjalanan jarak jauh.
Kestabilan motor juga masih bagus saat penulis coba menjalankan motor tanpa memegang setang kemudi. Dalam hal ini, perbaikan yang dilakukan pada as suspensi telah dilakukan dengan baik sehingga kestabilan & kenyamanan motor tidak berkurang.

Speedometer Suzuki Bandit 150
Yang cukup mencengangkan dari motor ini adalah konsumsi bensin yang terbilang cukup irit. Motor 150 cc yang telah dikendarai hingga 26000 km lebih ini mencatat konsumsi bensin rata-rata sebesar 42,9 km/liter. Menurut pemiliknya, saat perjalanan luar kota yang minim hambatan, konsumsi bensin bisa 45 km/liter.
Untuk menambah kenyamanan berkendara, setang diganti milik Tirev yang lebih tinggi dari standar. Untuk mempermudah saat bepergian membawa barang, motor dilengkapi dengan Top Box Givi Maxia. Box asli Italia ini memang sangat membantu saat motor digunakan untuk bepergian jarak jauh ataupun membawa barang sehingga tidak perlu gemblok ransel yang membuat bahu menjadi pegal. Namun saat penulis mengendarai dengan box terpasang dan ada barang didalamnya, penulis merasa agak kagok karena adanya beban dari box belakang, motor seperti ada orang membonceng tapi duduknya jauh dibelakang. Mungkin karena penulis belum pernah menungangi motor yang memiliki box dibelakangnya.
Tenaga ganas, bensin irit, bisa berboncengan dengan nyaman, merupakan pilihan bagus untuk dipinang sebagai motor harian maupun motor touring.  Bagaimana menurut bro & sist? Terima kasih, Wassalam.

Suzuki Bandit 150

Suzuki Bandit 150 tampak belakang

Suzuki Bandit 150 dengan box Givi Maxia



  


Comments

Popular posts from this blog

Suzuki FXR150, motor canggih di jamannya

Kopi Daong, tempat ngopi ditengah hutan pinus Bogor

Sejarah & Spesifikasi RGV250 Gamma, sang legenda 2 stroke dari Suzuki (#2, MY 1990 - 1992)