Suzuki Thunder 125 Japs Style made in Koboy Kastem Ala Garage.

 Assalamualaikum wr wb, apa kabar bro & sist? Semoga semua dalam keadaan sehat....Aamiin.

Motor modifikasi tidak akan habis bila dibahas. Para bikers ingin agar motornya tampil beda dengan motor yang telah dikeluarkan oleh pabrik. Banyak genre yang menjadi acuan untuk melakukan modifikasi motor antara lain, Japs, Brat, Sport, Touring dll. Salah satu yang akan kita bahas kali ini adalah motor Suzuki Thunder 125 Japs Style hasil garapan Koboy Kastem Ala Garage.

Saat masih mempergunakan shock depan standar
Kok pakai Thunder 125 bukan pakai Tiger, Scorpio atau Thunder 250? "Karena thunder 125 adalah motor yang mudah untuk dimodifikasi, modelnya sudah mendukung, swing armnya yang masih berbentuk bulat, head lamp bulat, suspensi belakang double shock dllnya, jadi motor ini cukup mendukung kemudahan modifikasi klasik " tutur om Usman Koboy selaku modifikator.
"Selain itu, mesinnya terkenal bandel & kuat serta harga bekas motor ini juga sangatlah bersahabat" kata om Usman Koboy melanjutkan.
Awalnya, motor ditelanjangi dan dilakukan pemotongan pada beberapa bagian sasisnya. Setelah itu sasis dibentuk sesuai kebutuhan. Tangki dibuat dengan menggunakan plat setebal 1.2 mm kemudian di cat sesuai keinginan. Box samping masih menggunakan bawaan Thunder 125, tetapi sedikit dimodifikasi agar sesuai dengan bentuk tangki barunya kemudian di cat dengan warna sesuai warna tangki.

Suspensi depan diganti dengan shockbreaker milik pabrikan garpu tala yang memiliki diameter as 41 mm sehingga motor terlihat lebih kekar. As tengah segitiga (komstir) tetap menggunakan milik Thunder 125 sehingga pengemudian tidak terganggu sama sekali.
Setang diganti model lebar, sementara lampu depan diberi windscreen kecil mirip Harley Davidson Street 500.
Velg bawaan Thunder adalah type Casting Wheel (CW) dan ini kurang mendukung ke-klasikan motor. Oleh karena itu, velg diganti dengan type jari-jari agar kesan klasiknya bertambah kuat. Velg depan berukuran 3.00"x18" yang dibalut ban Swallow S212 berukuran 4,00-18, sementara velg belakang berukuran 3,5"x18" dibalut ban yang sama dengan ukuran 4,50-18. Rem belakang tetap mempergunakan type drum agar lebih terlihat klasik. Jok dibuat rata & pendek sehingga seirama dengan genre baru si motor. 
Lalu biayanya berapa sih? Soal biaya tergantung dari permintaan jenis bahan/material yang diinginkan oleh sang pemilik motor. Untuk lebih detail, silahkan menghubungi om Usman di no telfon/WA +62-85959627409 atau datang langsung ke workshopnya di Asrama Jatayu II blok B13, Halim Perdana Kusumah, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Supaya nggak penasaran,yuk kita lihat detail hasil kerja Koboy Kastem Ala Garage..... (Koboy Kastem, klik disini)

Proses pemotongan rangka

Hasil pengecatan box samping

Hasil pengecatan tangki bahan bakar

Sebelum di cat & diberi wind screen

Sebelum di cat, gaya dikit ah...

Wassalam.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ariandri, Hotel Dingin Berselimut Kabut Di Kawasan Cisarua

Image
 Assalamualaikum wr wb, apa kabar bro & sist? Semoga selalu dalam keadaan sehat ya...Aamiin. Mendekati akhir minggu, apalagi setelah gajian, biasanya teman ataupun keluarga akan menanyakan, kemana kita akan menghabiskan akhir minggu ini? Nah, pada tanggal 30 Januari 2021, saya berkesempatan mereview sekaligus menginap di salah satu hotel di daerah Cisarua yang menurut rekan saya hotel tersebut harganya terjangkau namun memiliki fasilitas yang lumayan baik.  Hotel yang akan kita review adalah Hotel Ariandri. Lokasinya berada di pinggir jalan raya Puncak KM 85, Cisarua, tidak jauh dari Taman Safari Cisarua. Seminggu sebelumnya saya sudah menghubungi marketing Ariandri untuk booking kamar Superior dengan harga Rp 560,000,-/malam (termasuk pajak dan sarapan pagi untuk 2 orang), tetapi pihak Ariandri kemudian menawarkan kamar Excecutive Deluxe dengan harga Rp 700,000,-/malam dikurangi promo potongan harga sebesar 20% sehingga saya hanya perlu membayar Rp 560,000,-/malam sudah termasuk p
Read more

Pilih ban Radial atau Bias ?

Image
Assalamualaikum wr wb, apa kabar Bro & Sist? Semoga anda semua dalam kondisi sehat wal'afiat walaupun pada saat pandemi sedang berlangsung hingga saat ini....Aamiin. Pada kesempatan ini, kita akan membicarakan Pemilihan ban Radial atau Bias agar sesuai dengan kebutuhan. Seperti kita ketahui ban luar motor terbagi menjadi 2 yakni jenis Bias & jenis Radial. Hal ini terkait dengan type carcass (kerangka) konstruksi yang membentuk ban tersebut. Carcass ban type Bias dibentuk dari lapisan dari benang nylon yang diselimuti oleh karet tahan panas (Ply Cord) yang diletakkan secara diagonal terhadap garis tengah tapak ban. Ply cord diletakkan saling silang dengan sudut < 90 derajat sehingga seluruh struktur ban menjadi sama, dalam hal ini, tapak ban hingga sisi dinding ban (side wall) memiliki sifat mekanikal (mechanical properties) yang serupa.  Carcass ban type Radial, Ply Cord diletakkan dengan sudut 90 derajat terhadap garis tengah tapak ban sehingga antara tapak dan side wal
Read more

Masih layakkah motor 250 cc 1 silinder (Thunder GSX 250) digunakan?

Image
 Hallo Bro & Sist, apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat wal afiat semua ya.... Setelah keluar motor 250 cc fenomenal yakni Kawasaki ZX25R yang menggendong mesin 250 cc 4 silinder segaris dan memiliki tenaga 49,3 Hp/15500 rpm serta torsi 22,9 Nm/14500 rpm merupakan motor 250 cc dengan tenaga terbesar saat ini. Dengan adanya motor ini, apakah serta merta kita meninggalkan motor 250 cc satu silinder sebagai tunggangan kita untuk segera  beralih ke motor dengan silinder yang lebih banyak? Oleh karena itu, coba kita bahas kelayakan motor 250 cc satu silinder untuk digunakan sebagai tunggangan harian. Motor yang akan dibahas kali ini adalah Suzuki Thunder GSX 250. Suzuki Thunder GSX250 ini dirilis pada tahun 1999 sampai dengan 2005. Generasi awal motor ini didatangkan secara CBU, baru pada tahun 2003 didatangkan secara CKD. Mesin yang digunakan 1 silinder 249 cc SOHC 4 valve (bore X stroke = 72 X 61,2 mm), Pengapian CDI, menggunakan sistem pendingin udara dan pasokan bahan bakar
Read more